Minggu, 05 Juni 2016

Hadith Kealaman



BENCANA ALAM TENTANG BANJIR DAN KEMARAU PANJANG
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hadis II
Dosen Pengampu:
Abdullah Mubarak, Lc.,M.Th.I.




 Oleh:
Ahmad Nafiul Ulum                         2014.01.01.258
Muhamad Fachri Dzulfikar             2014.01.01.272
Wail Mukhlish                                   2014.01.01.307





PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL ANWAR
SARANG REMBANG
2016


BENCANA ALAM TENTANG BANJIR DAN KEMARAU PANJANG
Oleh: Ahmad Nafiul Ulum, Muhamad Fachri Dzulfikar, Wail Mukhlish
I.              Pendahuluan
Al Qur’an menceritakan tentang bencana yang menimpa umat-umat terdahulu akibat kesombongan dan keingkaran mereka, hampir seluruh cerita mengenai bencana yang diceritakan al Qur’an menyangkut azab allah terhadap umat-umat yang sombong dan ingkar atau karena melakukan perbuatan buruk yang melampui batas. Begitu juga Hadis, mengenai bencana alam banjir dan kemarau yang berkepajangan sudah ada sejak zaman dahulu.
Bencana pada zaman ini khususnya banjir dan kemarau yang berkepanjangan, dipahami terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia dalam memperlakukan alam. Konsekuensi perlakuan buruk manusia terhadap alam bisa tejadi dalam waktu yang relatif pendek, misalnya banjir bandang, akibat pembakaran hutan. Atau sebagi hasil akumulasi kesalahan yang terus menerus. Seperti pemanasan global dan perubahan iklim bisa mengakibatkan kemarau panjang .










II.              Hadis Tentang Banjir
A.       Hadis
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ كَانَ عَمْرٌو يَقُولُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَجَاءَ سَيْلٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَكَسَا مَا بَيْنَ الْجَبَلَيْنِقَالَ سُفْيَانُ وَيَقُولُ إِنَّ هَذَا لَحَدِيثٌ لَهُ شَأْنٌ[1]
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; 'Amru pernah berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dari bapaknya dari kakeknya berkata; Pada zaman jahiliyyah pernah terjadi banjir yang menggenangi lembah yang ada diantara dua bukit (sekitar Ka'bah) ". Sufyan berkata; Dan dia berkata bahwa hadits ini merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi.
B.       Biografi Perawi Hadis
1.      Said bin al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb ibn Amr bin A’id bin Imran bin Makhzumi al-Madani. Said bin al-Musayyab merupakan pembesar para tabi’in. Kunyah dan panggilannya adalah Abu Muhammad.[2]
Ibnu Sa’ad pernah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali bin Zaid dari Said bin al-Musayyib bin Hazn, dia berkata, “sesungguhnya kakeknya yang bernama hazn datang menghadap Rasulullah dan beliaupun menanyai sang kakek, “siapa namamu?” Hazn menjawab, “aku Hazn.” Beliau berkata, “Tidak! Kamu adalah Sahl!”. Dia berkata, “ Wahai Rasulullah, memang itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku kepadaku, sehingga aku pernah dikenal dikalangan masyarakat dengan sebutan nama itu.” Said selanjutnya berkata, “Rasulullahpun lalu terdiam.”
Said berkata, “hingga saat ini kami masih dikenal oleh ahlul bait dengan nama atau sebutan Al-Hazunah (keturunan Hazn).”[3]
2.      Nama lengkap Sufyan bin Uyainah adalah Abu Muhammad Sufyan bin ‘Uyainah binAbi Imran Maimun al-Hilali al-Kufi, seorang budak Muhammad bin Mazahim, saudara kandung ad-Dhahak bin Mazahim.
Abu Muhammad Sufyan bin ‘Uyainah adalah diantara imam yang amin (dapat dipercaya), berakal cerdas, mampu mengambil istimbat hukum dan mengkorelasikan hukum-hukum. Dia juga seorang cendekiawan intelektual, seorang kritikus yang zuhud dan ahli ibadah. Keilmuan dan kezuhudannya sudah masyhur dikalangan ulama.dia meninggal pada tahun 198 H.[4]
3.      Ali bin Abdillah bin Ja’far bin Nujaih bin Bakar bin Sa`ad as-Sa`adi.[5] adalah seorang hafidz dalam bidang hadis, salah satu ahli hadis yang diperhitungkan dalam bidang spesialisasinya dan ketinggian drajatnya serta terpandai pada zamannya dalam masalah ilal al-Hadis sebagai cabang yang peling rumit dari ilmu dirayah al-hadis.[6]
C.       Penjelasan Matan Hadis
1.        Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwaterbenamnyadaratan karena volume air yang meningkat.[7]Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya di sebabkan kerena air yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu pondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut.
Setiap tahun pasti datang banjir, banjir sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam biasa yang sering terjadi dan di hadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia banjir termasuk dalam urutan bencana besar.
2.        Macam-macam Banjir
Terdapatberbagai macam banjir yang disebabkan dari berbagai macam hal antara lain sebagai berikut:
a.    Banjir Air, adalah banjir yang biasa terjadi. Penyebab banjir air adalah meluapnya air di sungai, danau, atau diselokan sehingga air akan naik menggenangi daratan. Pada umumnya banjir air disebabkan dari hujan terus-menerus yang membuat sungai, danau atau selokan tidak dapat menampung air.
b.   Banjir Bandang,adalah banjir yang mengangkut air dan lumpur. Banjir bandang sangat berbahaya karena tidak menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat menghayutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir tersebut biasanya terjadi di area pegunungan yang tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Umumnya banjir bandang menghayutkan pohon-pohon atau batu-batuan berukuran besar yang dapat merusak pemukiman warga yang berada di sekitar pegunungan.
c.    Banjir Lumpur,adalahbanjir yang mirip banjir bandang tetapi lumpur tersebut keluar dari dalam bumi dan mengenangi daratan. Lumpur tersebut juga mengandung bahan dan gas kimia yang berbahaya.
d.   Banjir Rob (Laut Pasang),adalah banjir yang disebabkan oleh pasang air laut. Banjir rop biasanya melanda kota muara baru di jakarta. Air laut yang pasang umumnya akan menahan air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan. [8]


3.       PenyebabTerjadinya Banjir
                 Banjir dapatterjadi karena beberapa faktor antara lain sebagai berikut:
1. Penyumbatan aliran sungai yang diakibatkan karena pembuangan sampah di sungai. Masyarakat beranggapan, jika sampah dibakar, maka akan menyebabkan polusi udara dan bau tidak sedap. Sehingga masyarakat mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya. Penyumbatan yang terjadi karena pengendapan muara sungai yang dapat mengurangi kemampuan sungai dalam menampung air.
2. Curah hujan yang tinggi 
Curah hujan yang relatif tinggi dapat menyebabkan sungai tidak dapat menampung volume air yang dapat melampau kapasitas.
3. Pendirian rumah di sepanjang sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah di pinggir sungai biasanya mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar sungai dapat menyebabkan sirkulasi air tidak optimal. 
4. Penggundulan hutan 
Sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir kedepannya sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak sewenang-wenang terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih. Akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.[9]
Selain ke empat faktor tersebut, terdapat faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir. Sebagaimana yang telah kita ketahui, untuk memahami peristiwa bencana alam yang kerap terjadi dalam kehidupan manusia, dapat dilihat dalam beberapa kemungkinan. Adakalanya bencana alam tersebut disebabkan karena ulah perbuatan manusia, kedurhakaannya akan ajaran agama atau karena keingkaran dan kezaliman yang dilakukan manusia serta adakalanya merupakan azab baginya, dan telah menjadi sunnatullah yang diberikan kepada manusia yang selalu ingkar kepada-Nya.


III.            Hadis Tentang Kemarau
A.       Hadis
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَأَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ[10]
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman Abu Ayyub dari Ibnu Abu Malik dari Ayahnya dari 'Atha bin Abu Rabah dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya; Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka. Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka.
B.     Penjelasan Matan Hadis
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang panjang. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.[11]
1. Faktor Penyebab Musim Kemarau dan Dampaknya
Berikut ini gambaran beberapa pemicu datangnya kemarau.
a.    Perubahan Cuaca
Kemarau juga diakibatkan jenis angin muson timur di bulan April sampaiOktober. Angin ini membawa hawa panas dari benua Australia daratannya sangat luas. Maka wajar jika bulan April ke atas, intensitas hujan lebih banyak berkurang daripada bulan sebelumnya. Mendekati bulan April, para petani sudah terbiasa berganti jenis tanaman. Mereka memilih sejumlah tanaman ladang yang tidak memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya.
b.   Pencemaran dan Polusi terhadap Alam
Dampak dari pencemaran dan polusi tidak hanya berpengaruh pada kerusakan alam dalam lingkup sempit saja. Namun, secara keseluruhan juga mendorong angin yang berkepanjangan, seperti kemarau. Hutan yang berfungsi untuk menahan air dalam jumlah besar, akan kehilangan potensi saat tercemar.
Berkurangnya tanaman dan pepohonan akan mengakibatkan kerugian bagi manusia, seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan kemarau. Seharusnya air hujan diserap oleh tanaman dan mengendap di dalam tanah, tetapi dikarenakan gundul maka air langsung menuju ke dataran rendah sehingga terjadi longsor dan banjir. Selain itu tanah tidak lagi menyimpan air hujan dan pastinya akan terjadi kekeringan pada waktu yang lama.
c.    Pendayagunaan Alam yang Berlebihan
Banyaknya perusahaan air minum, baik kemasan atau pemasok air isi ulang yang berada  di kawasan mata air tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan perusahaan penghasil air tersebut merugikan rakyat sekitar. Mereka mengusahakan air yang melimpah di kawasan mata air sehingga perlahan-lahan  air sungai berkurang debitnya.
d.   Perusakan Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam  merupakan harta paling berharga bagi manusia, keberadaan alam menjamin keberlangsungan hidup anak cucu adam, tetapi pemanfaatan sumber daya alam tidak terkontrol akibatnya  mendorong munculnya masalah baru bagi manusia.  Pemanfaat sumber daya alam  tersebut, seperti mata air yang disedot terus menerus melebihi kapasitasnya, seperti pegunungan  ditebang sembarang ataupun penggalian tanah di daerah kaya mineral dan logam yang terlalu banyak. Beberapa ulah manusia tersebut mempercepat musibah kemarau tiba. Alangkah baiknya semua  masyarakat peduli terhadap masalah perusakan sumber daya alam ini agar kehidupan bisa berjalan sejahtera, dan jauh dari balak yang tiada henti.
e.    Global Warming 
Pemanasan dunia yang telah dirasakan saat ini dampaknya mulai menyadarkan manusia. Alam merupakan tempat hidup mereka, seharusnya teknologi canggih yang tak ramah lingkungan bisa disebut sebagai ciptaan cacat. Sebut saja berbagai produksi teknologi modern sekarang, ternyata sebagian besar memiliki pengaruh jelek kepada alam. Pemanasan flobal akan meningkatkan jumlah curah hujan, di mana peristiwa erosi dan banjir akan meningkat. Si saat yang sama, terdapat daerah-daerah yang akan menjadi lebih kering. Ketika kekeringan terjadi kondisi lingkungan di skitarnya akan memburuk dan dampatnya terhadap penduduk setempat seara berangsur-angsur akan meningkat.[12]
Kekeringan adalah suatu periode panjang ketika suatu daerah kekurangan pasokan air. Umumnya kekeringan terjadi ketika suatu daerah tidak menerima curah hujan atau kurang dari biasanya secara terus menerus. Kekeringan bisa berdampak terhadap lingkungan dan pertanian daerah yang dipengaruhinya. Kekeringan yang berkepanjangan dapat merusak dan membahayakan ekonomi suatu daerah, walaupun hanya terjadi setahun, belum lagi bila terjadi dalam beberapa tahun terus menerus. Periode kekeringan yang panjang sejak zaman dahulu telah menyebabkan terjadinya migrasi penduduk, dan memegang peranan kunci pada peristiwa-peristiwa perpindahan manusia pada krisis-krisis kemanusiaan pada sejarah peradaban manusia, seperti yang pernah terjadi di bagian tanduk Afrika Utara dan daerah Sahel.[13]
Aktivitas menusia dapat secara langsung memicu kekeringan, seperti irigasi besar-besaran dan intensifikasi pertanian dalam skala luas, pembakaran hutan, dan erosi yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan lahan untuk menangkap dan menahan air. Sementara kegiatan-kegiatan tersebut cenderung berpengaruh secara lokal, terdapat pula aktivitas-aktitas lainnya yang dapat membawa pengaruh secara global, yang memicu perubahan iklim yang berdampak serius terhadap pertanian, terutama bagi masyarakat negara berkembang.

IV.              Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya di sebabkan kerena air yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu pondasinya.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang panjang. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan
Untuk memahami peristiwa bencana alam yang kerap terjadi dalam kehidupan manusia, dapat dilihat dalam beberapa kemungkinan. Adakalanya bencana alam tersebut disebabkan karena ulah perbuatan manusia, kedurhakaannya akan ajaran agama atau karena keingkaran dan kezaliman yang dilakukan manusia serta adakalanya merupakan azab baginya, dan telah menjadi sunnatullah yang diberikan kepada manusia yang selalu ingkar kepada-Nya.


Daftar Pustaka
Al-Qur’an
Al-Ja’fi., Muhammad bin isma’il abu abdillah al bukhari, Al jami’ al musnad al shahih al mukhtar min umuri rasulillah wa sunanuhu wa ayamuhu shahih bukhari, (Dar tahuqu nnajah, 1422 H).
Al-Quzaini., Ibn Majah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah, (Dar ihya` al-Kutub al-‘Arabiyah,).
Farid.,Ahmad, 60 BiografiUlamaSalaf, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2012)


[1] Muhammad bin isma’il abu abdillah al bukhari al ja’fi, Al jami’ al musnad al shahih al mukhtar min umuri rasulillah wa sunanuhu wa ayamuhu shahih bukhari, (Dar tahuqu nnajah, 1422 H)., 5:41
[2]Abu Muhammad bin Ahmad bin Musa bin ahmad bin husain al-ghaitabi, ‘umdatul Qari fii Syarah Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al-Ihya’ at-Tsurasi al-‘Arabi, 855 H), 1:186
[3]Ahmad Farid, 60 BiografiUlamaSalaf, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2012), 12.
[4]Ibid.,328.
[5]Abu Muhammad bin Ahmad bin Musa bin ahmad bin husain al-ghaitabi, ‘umdatul Qari…, 1:186
[6]Ibid.,411.
[7]KBBI
[8]http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam-
[9]http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam
[10]Ibn Majah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid al-Quzaini, Sunan Ibn Majah, (Dar ihya` al-Kutub al-‘Arabiyah,).1332.
[11]Yasnani,Syifa, Makalah tentang Bencana Alam Kemarau” dalam, http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam-kemarau.html.

[12]Ibid.
[13]Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Air Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains,(Jakarta: Lajnah Pentashihan al-Qur’an, 2011.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar