Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hadis II
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hadis II
Dosen Pengampu:
Abdullah Mubarak, Lc.,M.Th.I.
Abdullah Mubarak, Lc.,M.Th.I.
Oleh:
Ahmad Nafiul Ulum 2014.01.01.258
Muhamad Fachri
Dzulfikar 2014.01.01.272
Wail Mukhlish 2014.01.01.307
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL ANWAR
SARANG REMBANG
2016
BENCANA ALAM TENTANG BANJIR DAN KEMARAU PANJANG
Oleh: Ahmad Nafiul Ulum, Muhamad Fachri Dzulfikar,
Wail Mukhlish
I.
Pendahuluan
Al
Qur’an menceritakan tentang bencana yang menimpa umat-umat terdahulu akibat
kesombongan dan keingkaran mereka, hampir seluruh cerita mengenai bencana yang
diceritakan al Qur’an menyangkut azab allah terhadap umat-umat yang sombong dan
ingkar atau karena melakukan perbuatan buruk yang melampui batas. Begitu juga
Hadis, mengenai bencana alam banjir dan kemarau yang berkepajangan sudah ada
sejak zaman dahulu.
Bencana
pada zaman ini khususnya banjir dan kemarau yang berkepanjangan, dipahami terjadi
sebagai akibat dari kesalahan manusia dalam memperlakukan alam. Konsekuensi
perlakuan buruk manusia terhadap alam bisa tejadi dalam waktu yang relatif
pendek, misalnya banjir bandang, akibat pembakaran hutan. Atau sebagi hasil
akumulasi kesalahan yang terus menerus. Seperti pemanasan global dan perubahan
iklim bisa mengakibatkan kemarau panjang .
II.
Hadis
Tentang Banjir
A.
Hadis
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ قَالَ كَانَ عَمْرٌو يَقُولُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَجَاءَ سَيْلٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَكَسَا مَا بَيْنَ
الْجَبَلَيْنِقَالَ سُفْيَانُ وَيَقُولُ إِنَّ هَذَا لَحَدِيثٌ لَهُ شَأْنٌ[1]
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan
kepada kami Sufyan berkata; 'Amru pernah berkata, telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Al Musayyab dari bapaknya dari kakeknya berkata; Pada zaman
jahiliyyah pernah terjadi banjir yang menggenangi lembah yang ada diantara dua
bukit (sekitar Ka'bah) ". Sufyan berkata; Dan dia berkata bahwa hadits ini
merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi.
B.
Biografi
Perawi Hadis
1.
Said
bin al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb
ibn Amr
bin A’id bin Imran bin Makhzumi al-Madani.
Said bin al-Musayyab merupakan pembesar para tabi’in. Kunyah dan panggilannya adalah
Abu Muhammad.[2]
Ibnu Sa’ad pernah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali bin Zaid
dari Said bin al-Musayyib bin Hazn, dia berkata, “sesungguhnya kakeknya yang
bernama hazn datang menghadap Rasulullah dan beliaupun menanyai sang kakek, “siapa
namamu?” Hazn menjawab, “aku Hazn.” Beliau berkata, “Tidak! Kamu adalah Sahl!”.
Dia berkata, “ Wahai Rasulullah, memang itulah nama yang diberikan oleh kedua
orang tuaku kepadaku, sehingga aku pernah dikenal dikalangan masyarakat dengan
sebutan nama itu.” Said selanjutnya berkata, “Rasulullahpun lalu terdiam.”
Said berkata, “hingga saat ini kami masih dikenal oleh ahlul bait
dengan nama atau sebutan Al-Hazunah (keturunan Hazn).”[3]
2.
Nama
lengkap Sufyan bin Uyainah adalah Abu Muhammad Sufyan bin ‘Uyainah binAbi Imran
Maimun al-Hilali al-Kufi, seorang budak Muhammad bin Mazahim, saudara kandung ad-Dhahak
bin Mazahim.
Abu Muhammad Sufyan
bin ‘Uyainah
adalah diantara imam yang amin (dapat dipercaya), berakal cerdas, mampu
mengambil istimbat hukum dan mengkorelasikan hukum-hukum. Dia juga seorang
cendekiawan intelektual, seorang kritikus yang zuhud dan ahli ibadah. Keilmuan
dan kezuhudannya sudah masyhur dikalangan ulama.dia meninggal pada tahun 198 H.[4]
3.
Ali
bin Abdillah bin Ja’far bin Nujaih bin Bakar bin Sa`ad as-Sa`adi.[5]
adalah seorang hafidz dalam bidang hadis, salah satu ahli hadis yang
diperhitungkan dalam bidang spesialisasinya dan ketinggian drajatnya serta
terpandai pada zamannya dalam masalah ilal al-Hadis sebagai cabang yang
peling rumit dari ilmu dirayah al-hadis.[6]
C.
Penjelasan
Matan Hadis
1.
Pengertian
Banjir
Banjir
adalah peristiwaterbenamnyadaratan karena volume air yang meningkat.[7]Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya
kering. Banjir pada umumnya di sebabkan kerena air yang meluap ke lingkungan
sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu
merusak rumah dan menyapu pondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau
yang dapat menutup segalanya setelah air surut.
Setiap
tahun pasti datang banjir, banjir sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam
biasa yang sering terjadi dan di hadapi hampir di seluruh negara-negara di
dunia, termasuk Indonesia banjir termasuk dalam urutan bencana besar.
2.
Macam-macam Banjir
Terdapatberbagai macam banjir
yang disebabkan dari berbagai macam hal antara lain sebagai berikut:
a.
Banjir Air, adalah banjir yang biasa terjadi.
Penyebab banjir air adalah meluapnya air di sungai, danau, atau diselokan
sehingga air akan naik menggenangi daratan. Pada umumnya banjir air disebabkan
dari hujan terus-menerus yang membuat sungai, danau atau selokan tidak dapat
menampung air.
b.
Banjir Bandang,adalah banjir yang mengangkut
air dan lumpur. Banjir bandang sangat berbahaya karena tidak menyelamatkan
diri. Banjir bandang dapat menghayutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat
tinggi. Banjir tersebut biasanya terjadi di area pegunungan yang tanah
pegunungan seolah longsor karena air hujan ikut terbawa air ke daratan yang
lebih rendah. Umumnya banjir bandang menghayutkan pohon-pohon atau batu-batuan
berukuran besar yang dapat merusak pemukiman warga yang berada di sekitar
pegunungan.
c.
Banjir Lumpur,adalahbanjir yang mirip banjir
bandang tetapi lumpur tersebut keluar dari dalam bumi dan mengenangi daratan.
Lumpur tersebut juga mengandung bahan dan gas kimia yang berbahaya.
d.
Banjir Rob (Laut Pasang),adalah banjir yang
disebabkan oleh pasang air laut. Banjir rop biasanya melanda kota muara baru di
jakarta. Air laut yang pasang umumnya akan menahan air sungai yang sudah
menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan. [8]
3. PenyebabTerjadinya Banjir
Banjir
dapatterjadi karena beberapa faktor antara lain
sebagai berikut:
1. Penyumbatan aliran sungai yang diakibatkan karena pembuangan sampah di sungai. Masyarakat beranggapan, jika sampah
dibakar, maka akan menyebabkan polusi udara dan bau tidak sedap. Sehingga
masyarakat mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya.
Penyumbatan yang terjadi karena pengendapan muara sungai yang dapat mengurangi
kemampuan sungai dalam menampung air.
2.
Curah hujan yang tinggi
Curah
hujan yang relatif tinggi dapat menyebabkan sungai tidak dapat menampung volume
air yang dapat melampau kapasitas.
3.
Pendirian rumah di sepanjang sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah di
pinggir sungai biasanya mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar
sungai dapat menyebabkan sirkulasi air tidak optimal.
4.
Penggundulan hutan
Sikap manusia yang berfikir singkat
tanpa berfikir kedepannya sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak
sewenang-wenang terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan
yang tidak menggunakan sistem tebang pilih. Akibatnya tidak ada pohon untuk
menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.[9]
Selain ke empat
faktor tersebut, terdapat faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, untuk memahami peristiwa bencana alam yang kerap terjadi dalam
kehidupan manusia, dapat dilihat dalam beberapa kemungkinan. Adakalanya bencana
alam tersebut disebabkan karena ulah perbuatan manusia, kedurhakaannya akan
ajaran agama atau karena keingkaran dan kezaliman yang dilakukan manusia serta
adakalanya merupakan azab baginya, dan telah menjadi sunnatullah yang
diberikan kepada manusia yang selalu ingkar kepada-Nya.
III.
Hadis
Tentang Kemarau
A.
Hadis
حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ أَبُو أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَطَاءِ
بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَأَقْبَلَ عَلَيْنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ
الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ
تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا
بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ
مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ
وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ
السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا
الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ
يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَمَا لَمْ
تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ
اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ[10]
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman Abu Ayyub dari Ibnu Abu Malik
dari Ayahnya dari 'Atha bin Abu Rabah dari Abdullah bin Umar dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan
bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat
cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak
mengalaminya; Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka
melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka
penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu
mereka. Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan
disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. Tidaklah mereka
enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti
meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya
mereka tidak akan beri hujan. Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan
Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan
menguasainya. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan
hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah,
kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka.
B.
Penjelasan
Matan Hadis
Musim kemarau
adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dimusim. Musim Kemarau
panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang
panjang. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga
mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.[11]
1. Faktor Penyebab Musim Kemarau dan
Dampaknya
Berikut
ini gambaran beberapa pemicu datangnya kemarau.
a. Perubahan Cuaca
Kemarau juga
diakibatkan jenis angin muson timur di bulan April sampaiOktober. Angin ini
membawa hawa panas dari benua Australia daratannya sangat luas. Maka wajar jika bulan
April ke atas, intensitas hujan lebih banyak berkurang daripada bulan
sebelumnya. Mendekati bulan April, para petani sudah terbiasa berganti jenis
tanaman. Mereka memilih sejumlah tanaman ladang yang tidak memerlukan banyak
air dalam pertumbuhannya.
b. Pencemaran dan Polusi terhadap Alam
Dampak dari pencemaran dan polusi tidak
hanya berpengaruh pada kerusakan alam dalam lingkup sempit saja. Namun, secara
keseluruhan juga mendorong angin yang berkepanjangan, seperti kemarau. Hutan
yang berfungsi untuk menahan air dalam jumlah besar, akan kehilangan potensi
saat tercemar.
Berkurangnya tanaman dan pepohonan akan mengakibatkan kerugian bagi manusia, seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan kemarau. Seharusnya air hujan diserap oleh tanaman dan mengendap di dalam tanah, tetapi dikarenakan gundul maka air langsung menuju ke dataran rendah sehingga terjadi longsor dan banjir. Selain itu tanah tidak lagi menyimpan air hujan dan pastinya akan terjadi kekeringan pada waktu yang lama.
Berkurangnya tanaman dan pepohonan akan mengakibatkan kerugian bagi manusia, seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan kemarau. Seharusnya air hujan diserap oleh tanaman dan mengendap di dalam tanah, tetapi dikarenakan gundul maka air langsung menuju ke dataran rendah sehingga terjadi longsor dan banjir. Selain itu tanah tidak lagi menyimpan air hujan dan pastinya akan terjadi kekeringan pada waktu yang lama.
c. Pendayagunaan Alam yang Berlebihan
Banyaknya perusahaan air minum, baik kemasan
atau pemasok air isi ulang yang berada di kawasan mata air tersebut. Tidak bisa
dipungkiri bahwa keberadaan perusahaan penghasil air tersebut merugikan rakyat
sekitar. Mereka mengusahakan air yang melimpah di kawasan mata air sehingga
perlahan-lahan air sungai berkurang
debitnya.
d. Perusakan Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam merupakan harta paling berharga bagi manusia,
keberadaan alam menjamin keberlangsungan hidup anak cucu adam, tetapi
pemanfaatan sumber daya alam tidak terkontrol akibatnya mendorong munculnya masalah baru bagi manusia.
Pemanfaat sumber daya alam tersebut,
seperti mata air yang disedot terus menerus melebihi kapasitasnya, seperti
pegunungan ditebang sembarang ataupun
penggalian tanah di daerah kaya mineral dan logam yang terlalu banyak. Beberapa
ulah manusia tersebut mempercepat musibah kemarau tiba. Alangkah baiknya semua masyarakat peduli terhadap masalah perusakan
sumber daya alam ini agar kehidupan bisa berjalan sejahtera, dan jauh dari
balak yang tiada henti.
e. Global Warming
Pemanasan dunia yang telah dirasakan saat ini
dampaknya mulai menyadarkan manusia. Alam merupakan tempat hidup mereka,
seharusnya teknologi canggih yang tak ramah lingkungan bisa disebut sebagai
ciptaan cacat. Sebut saja berbagai produksi teknologi modern sekarang, ternyata
sebagian besar memiliki pengaruh jelek kepada alam. Pemanasan flobal akan
meningkatkan jumlah curah hujan, di mana peristiwa erosi dan banjir akan
meningkat. Si saat yang sama, terdapat daerah-daerah yang akan menjadi lebih
kering. Ketika kekeringan terjadi kondisi lingkungan di skitarnya akan memburuk
dan dampatnya terhadap penduduk setempat seara berangsur-angsur akan meningkat.[12]
Kekeringan adalah suatu periode panjang ketika
suatu daerah kekurangan pasokan air. Umumnya kekeringan terjadi ketika suatu
daerah tidak menerima curah hujan atau kurang dari biasanya secara terus
menerus. Kekeringan bisa berdampak terhadap lingkungan dan pertanian daerah
yang dipengaruhinya. Kekeringan yang berkepanjangan dapat merusak dan
membahayakan ekonomi suatu daerah, walaupun hanya terjadi setahun, belum lagi
bila terjadi dalam beberapa tahun terus menerus. Periode kekeringan yang
panjang sejak zaman dahulu telah menyebabkan terjadinya migrasi penduduk, dan
memegang peranan kunci pada peristiwa-peristiwa perpindahan manusia pada
krisis-krisis kemanusiaan pada sejarah peradaban manusia, seperti yang pernah
terjadi di bagian tanduk Afrika Utara dan daerah Sahel.[13]
Aktivitas
menusia dapat secara langsung memicu kekeringan, seperti irigasi besar-besaran
dan intensifikasi pertanian dalam skala luas, pembakaran hutan, dan erosi yang
pada akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan lahan untuk menangkap dan menahan
air. Sementara kegiatan-kegiatan tersebut cenderung berpengaruh secara lokal,
terdapat pula aktivitas-aktitas lainnya yang dapat membawa pengaruh secara
global, yang memicu perubahan iklim yang berdampak serius terhadap pertanian,
terutama bagi masyarakat negara berkembang.
IV.
Kesimpulan
Banjir
adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya di sebabkan
kerena air yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang
tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu pondasinya.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim
penghujan dalam wilayah dimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau
yang sangat panas dengan jangka waktu yang panjang. Gejala ENSO dikenal dapat
memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan
Untuk memahami peristiwa bencana alam
yang kerap terjadi dalam kehidupan manusia, dapat dilihat dalam beberapa
kemungkinan. Adakalanya bencana alam tersebut disebabkan karena ulah perbuatan
manusia, kedurhakaannya akan ajaran agama atau karena keingkaran dan kezaliman
yang dilakukan manusia serta adakalanya merupakan azab baginya, dan telah
menjadi sunnatullah yang diberikan kepada manusia yang selalu ingkar
kepada-Nya.
Daftar Pustaka
Al-Qur’an
Al-Ja’fi.,
Muhammad bin isma’il abu abdillah al bukhari, Al jami’ al musnad al shahih
al mukhtar min umuri rasulillah wa sunanuhu wa ayamuhu shahih bukhari, (Dar
tahuqu nnajah, 1422 H).
Al-Quzaini.,
Ibn Majah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah, (Dar ihya`
al-Kutub al-‘Arabiyah,).
Farid.,Ahmad, 60 BiografiUlamaSalaf, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar,
2012)
[1] Muhammad bin isma’il abu abdillah al bukhari al ja’fi, Al jami’ al
musnad al shahih al mukhtar min umuri rasulillah wa sunanuhu wa ayamuhu shahih
bukhari, (Dar tahuqu nnajah, 1422 H)., 5:41
[2]Abu Muhammad bin Ahmad bin Musa bin ahmad bin husain al-ghaitabi, ‘umdatul
Qari fii Syarah Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al-Ihya’ at-Tsurasi al-‘Arabi,
855 H), 1:186
[6]Ibid.,411.
[7]KBBI
[8]http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam-
[9]http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam
[10]Ibn Majah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid al-Quzaini, Sunan Ibn
Majah, (Dar ihya` al-Kutub al-‘Arabiyah,).1332.
[11]Yasnani,Syifa, Makalah tentang Bencana Alam Kemarau” dalam, http://baeexmin.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bencana-alam-kemarau.html.
[12]Ibid.
[13]Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Air Dalam Perspektif
Al-Qur’an dan Sains,(Jakarta: Lajnah Pentashihan al-Qur’an, 2011.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar